Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC) Amerika Serikat, sebanyak 50 persen orang tidak menyadari bahwa mereka mengidap glaukoma. Glaukoma adalah penyakit yang merusak saraf optik mata.
Banyak orang tidak menyadarinya karena penyakit ini sering kali tidak menunjukan gejala awal. Padahal, komplikasi glaukoma bisa berujung pada hilangnya penglihatan atau kebutaan. Nah, pertanyaannya, bagaimana sih cara mencegah glaukoma di usia muda?
Ada dua tipe utama glaukoma, yaitu glaukoma sudut terbuka dan glaukoma sudut tertutup.
Glaukoma sudut terbuka merupakan glaukoma yang paling umum. Kondisi ini terjadi secara bertahap ketika mata tidak mengeluarkan cukup cairan. Akibatnya tekanan mata meningkat dan mulai merusak saraf optik.
Glaukoma jenis ini tidak menimbulkan rasa sakit dan tidak menyebabkan perubahan penglihatan pada awalnya. Namun, harus segera ditangani agar tidak terjadi komplikasi.
Glaukoma terjadi ketika posisi iris sangat dekat dengan sudut drainase mata, sehingga sudut drainase terhalang atau tersumbat. Akibatnya cairan tidak dapat bersirkulasi melalui mata dan tekanan mata bisa meningkat dengan sangat cepat. Jika hal ini terjadi maka harus segera menghubungi dokter karena jika tidak ditangani berpotensi menyebabkan kebutaan.
Glaukoma yang tidak ditangani dengan segera berisiko menimbulkan kebutaan. Oleh karena itu penting sekali untuk mengetahui gejala glaukoma dan cara pencegahannya. Berikut adalah cara yang bisa kamu lakukan untuk mencegah glaukoma:
Tindakan preventif terbaik untuk mencegah glaukoma adalah dengan melakukan pemeriksaan mata secara teratur. Pemeriksaan mata komprehensif dapat membantu mendeteksi glaukoma pada tahap awal, sebelum terjadi komplikasi yang signifikan.
American Academy of Ophthalmology Amerika Serikat merekomendasikan, untuk melakukan pemeriksaan mata komprehensif setiap 5 hingga 10 tahun pada usia di bawah 40 tahun.
Semetara itu, untuk usia 40-54 tahun pemeriksaan mata dilakukan setiap 2 hingga 4 tahun, usia 55-64 tahun pemeriksaan dilakukan setiap 1 hingga 3 tahun, dan usia di atas 65 tahun pemeriksaan dilakukan setiap 1 hingga 2 tahun. Jika kamu berisiko terkena glaukoma, maka kamu perlu melakukan skrining lebih sering.
Penelitian telah menunjukan bahwa olahraga ringan seperti berjalan kaki atau joging setiap tiga kali seminggu atau lebih, dapat menurunkan IOP. IOP adalah tekanan intraokular yaitu tekanan dalam mata yang menjaga mata untuk bekerja dengan baik dan tetap sehat.
Jika kamu melakukan olahraga yoga, hindarilah posisi terbalik seperti headstand atau shoulderstand, sebab posisi ini dapat meningkatkan IOP.
Cedera mata dapat menyebabkan glaukoma traumatis atau glaukoma sekunder. Memakai pelindung mata akan mencegah mata dari glaukoma. Kamu bisa menggunakan kacamata pelindung ketika melakukan olahraga tertentu atau ketika sedang menggunakan perkakas listrik.
“You are what you eat”, apa yang kamu makan mempengaruhi kesehatan tubuhmu. Mengkonsumsi makanan dengan kandungan nutrisi yang baik untuk mata, bisa mencegah dari penyakit glaukoma.
Buah dan sayuran adalah sumber vitamin A dan C yang baik, serta mengandung antioksidan lutein dan zeaxanthin. Nutrisi ini dapat melindungi dari stres oksidatif yang terkait dengan kerusakan saraf optik dan jaringan mata lainnya pada glaukoma.
Kacang-kacangan dan biji-bijian adalah sumber vitamin E yang baik. Mengonsumsinya secara rutin dapat menjaga kesehatan sel, dan melindungi tubuh dari radikal bebas yang bisa merusak jaringan pelindung retina.
Selain itu memakan ikan terutama salmon, tuna, sarden, dan ikan lainnya yang kaya akan omega-3 tinggi, juga telah terbukti dapat menurunkan tekanan mata yang menjadi faktor glaukoma.
Posted in Blog